PAMEKASAN, koranmadura.com – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ilegal ternyata banyak dipasok dari Kabupatan Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Kota yang identik dengan Gerbang Salam ini termasuk penyuplai TKI terbesar kedua di Madura setelah kota Sampang.
Kenyataan ini disampaikan Bupati Pamekasan, Achmad Syafii. Menurutnya jumlah TKI asal Pamekasan memang tidak terdata dengan baik, tetapi pengamatannya, Pamekasan salah satu Kabupaten pamasok TKI ilegal terbanyak di Madura.
“TKI ilegal terbanyak kota Sampang di Madura, Pamekasan rangking kedua, rata-rata mereka ke negara Malaysia dan Arab Saudi,” kata Achmad Syafii, Rabu, 17 Mei 2017.
Dia menjelaskan, selama ini pemerintah kesulitan untuk mendata TKI ilegal, karena mereka tidak bisa terdeteksi sekalipun pemerintah sudah turun langsung ke negara Malaysia. “TKI ilegal asal Pamekasan sulit dihitung, tetapi menurut kira-kiraan, TKI resmi dan ilegal ini lebih banyak yang ilegal,” terangnya.
Oleh karenanya, kata dia, harus dilakukan sosialisasi melalui pemerintah maupun masyarakat terkait kerugian menjadi TKI dari jalur ilegal dan pentingnya menjadi TKI dari jalur resmi.
“Terus terang saja, banyak kerugian yang dialami TKI ilegal, karena mereka tidak bisa terlindungi dengan baik dan ketika mereka ada masalah tidak bisa teratasi. Oleh sebab itu, kami harus banyak turun ke bawah untuk mensosialisasikan pentingnya jadi TKI resmi,” terangnya.(RIDWAN/BETH)