SUMENEP, koranmadura.com– Sudah sejak lama warga Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, menginginkan desanya dimekarkan. Agar pelayanan dan pembangunan bisa lebih maksimal. Hanya saja, keinginan tersebut belum ada respons dari pemerintah kabupaten.
Adanya keinginan masyarakat seperti itu dibenarkan oleh Kepala Desa Pajanangger, Surarawi. Menurutnya, keinginan tersebut sudah bertahun-tahun. “Sejak zaman pemerintahan sebelum saya, sudah ada keinginan itu,” katanya.
Bahkan, dulu masyarakat setempat sempat membuat permohonan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Namun demikian, sambung Surarawi, belum mendapat respons sampai sekarang.
Sebagai kades, dia menilai keinginan masyarakat cukup realistis. Pasalnya, secara geografis Desa Pajanangger sangat luas dengan jumlah penduduk sekitar 12 ribu orang.
“Namun yang sangat ironis, meski satu daratan dengan Arjasa, masyarakat Pajanangger harus lewat laut. Itu yang kemudian menjadi kegelisahan, dan akan sangat tepat jika Desa Pajanangger dimekarkan dalam waktu dekat. Supaya hajat hidup masyarakat bisa cepat terpenuhi,” tandasnya.
Sementara terkait dengan infrastruktur, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, menurut Surarawi, masih jauh dari harapan. “Bahkan bisa dikatakan masih kurang tersentuh,” tambah dia.
Mengenai potensi desa, Pajanangger merupakan salah satu desa yang kaya akan potensi. Sebut saja, pertanian, peternakan, dan perkebunan. Bahkan, di sektor kelautan banyak nelayan dari berbagai daerah datang mencari penghidupan.
“Pajanangger juga memiliki potensi wisata yang tidak ada di pulau lain. Seperti Pantai Sapo’o’, Tambak Alam, dan beberapa potensi wisata lainnya. Saya yakin tensi itu sangat layak untuk dijual,” ucapnya. (FATHOL ALIF/RAH)