SUMENEP, koranmadura.com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Madura, Jawa Timur, meminta masyarakat agar mewaspadai tawaran umrah dengan biaya relatif murah. Khawatir terjadi hal tak diinginkan seperti yang menimpa ratusan calon jemaah umrah yang saat ini terlantar di Tangerang, Banten.
Seperti diberitakan media-media nasional, tak kurang dari 400 calon jemaah umrah terlantar di beberapa hotel di sekitar Bandara Soekarno-Hatta sejak 10 hari terakhir. Mereka berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur, termasuk dari Madura.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sumenep, Rifa’e Hasyim, mengaku prihatin atas peristiwa tersebut. Namun dia tidak tahu pasti, apakah di antara mereka yang terlantar ada dari kabupaten paling timur Pulau Madura ini atau tidak.
“Sebab di Sumenep sendiri tidak terlalu banyak calon jemaah umrah dari First Travel (biro perjalanan umrah yang diduga menelantarkan ratusan calon jemaah umrah di Tangerang, red.) yang meminta rekom ke sini untuk pengurusan paspornya,” katanya, Selasa, 23 Mei 2017.
Namun belajar dari kejadian tersebut, pihaknya meminta masyarakat agar lebih waspada dalam memilih biro perjalanan umrah. Apalagi yang menawarkan biaya relatif murah tapi tidak jelas waktu keberangkatannya.
“Secara logika, kalau ada travel menawarkan biaya di bawah Rp 14 juta, itu tidak mungkin. Sebab untuk tiket pesawat Indonesia-Arab Saudi saja, pulang-pergi sudah Rp 14 juta. Belum lagi biaya lainya,” tambah mantan Kasi Pendma Kemenang Sumenep itu.
Kalau pun ada jemaah umrah yang berangkat dengan biaya hanya Rp 14 juta, sambung Hasyim, pasti kekurangan biayanya oleh pihak travel diambilakan dari angkatan berikutnya. “Sehingga bisa dipastikan, angkatan terakhir akan menjadi korban,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)