PAMEKASAN, koranmadura.com – Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di area Citra Logam Mulia (CLM) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tidak bisa diatur oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
Buktinya, mereka kembali berjualan meski sebelumnya ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan. Bahkan, sebagian barang mereka diangkut ke kantor penegak perda tersebut.Namun tindakan tegas Satpol PP tak berarti karena PKL yang notabene ibu-ibu itu tetap berjualan. Akibatnya lalu lintas di wilayah itu tidak normal.
Atas kondisi ini membuat Bupati Pamekasan, Achmad Syafii angkat bicara. “Hampir setiap hari saya melintas di depan CLM, di sana kembali dipenuhi PKL, lalu lintas tidak normal” kata Achmad Syafii, Sabtu, 10 Juni 2017.
Menurutnya, pemerintah sudah berupaya memfasilitasi para PKL agar tidak berjualan ditempat terlarang. Namun mereka lebih memilih tempat yang menantang.”Kami sudah memberikan fasilitas di pasar 17 Agustus, kami sudah menertibkan, tapi mereka lebih dari sekadar bandel, sehingga balik lagi,” ungkapnya.
Meski demikian, politisi Demokrat itu optimis mereka bisa dikendalikan dalam waktu dekat. “Kami sudah instruksikan kepada Satpol PP dan tim penata PKL untuk melakukan komunikasi secara persuasif, agar mereka mengerti,” terangnya. (RIDWAN/MK)