PAMEKASAN, koranmadura.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menargetkan 33 daerah rawan kekeringan jadi sasaran pengentasan krisis air bersih.
Hal itu disampaikan Kepala BPBD Pamekasan, Akmalul Firdaus. Menurutnya, 33 kegiatan itu terbagi menjadi 2 program, yaitu 31 program tandonisasi, berupa pemasangan tandong di wilayah terdampak bencana kekeringan.
Kemudian, 2 program pipaninasi, berupa pemasangan pipa dari sumber mata air menuju ke pemukiman warga terdampak kekeringan. Saat musim kemarau tiba, kebutuhan air warga diharapkan bisa tetap terpenuhi.
Dia menjelaskan 2 program pipanisasi ini ditempatkan di Desa Palesangger, Kecamatan Pegantenan, dan Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean. Pemilihan lokasi itu berdasarkan keberadaan sumber mata air yang tersedia dan mencukupi untuk disalurkan.
“Dua lokasi ini akan kami jadikan pilot project (percontohan) pipanisasi, karena di sana ada sumber mata air yang debit besar. Jadi, tinggal kami alirkan, biar daerah terdekat yang mengalami krisis air bisa tercukupi kebutuhan airnya. Utamanya di musim kemarau,” kata Firdaus.
Pemasangan tandon di daerah rawan kekeringan, menjadi tempat penampungan. Agar penyaluran bantuan air dari pemerintah saat terjadi bencana kekeringan berjalan lancar.
“Progam tandoninasi dan pipanisasi ini merupakan kegiatan jangka menengah dan jangka panjang penanggulangan bencana kekeringan dan krisis air bersih yang sering terjadi di Pamekasan,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/RAH)