SUMENEP, koranmadura.com–Dibandingkan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) yang lain, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskertrans) Sumenep, Madura, Jawa Timur, paling banyak melelang kendaraan dinas selama 2017.
Data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Sumenep menyebutkan per 7 Juni 2017 telah ada 10 unit kendaraan terjual. Rinciannya dua unit kendaraan roda empat dan delapan unit kendaraan roda dua.
Posisi paling banyak kedua OPD yang melelang kendaraan dinas ditempati Dinas Perhubungan. Tercatat ada dua unit mobil dan tujuh unit sepeda motor. Berikutnya Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman Dinas (PRKP) dan Cipta Karya telah melelang tiga unit mobil dinas.
Sementara Dinas Lingkungan Hidup dan Kecamatan Rubaru saat ini masih melakukan lelang kendaraan dinas masing-masing. DLH melelang dua unit mobil dinas dan Kecamatan Rubaru melelang dua unit sepeda motor.
Rumah Sakit Dr Moh Anwar paling sedikit melakukan lelang. Selama ini hanya satu unit mobil yang telah laku melalui proses lelang.
Menurut Kepala Bagian Aset BPKA Sumenep Moh Ramadhan, di Sumenep secara keseluruhan jumlah kendaraan dinas sekitar 1000 unit lebih, terbanyak roda dua, disusul roda empat, kemudian drum truck. Akan tetapi, dari jumlah tersebut kendaraan yang dilelang pada 2017 hanya sebagian.
”Selama tahun 2017 kalau tidak salah empat kali melakukan lelang, dengan jumlah kendaraan sebanyak 10 unit mobil dan 17 unit roda dua,” kata Moh Ramadhan, saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu, 7 Juni 2017.
Pelaksanaan lelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pamekasan. Sebelum lelang, LPKNL melakukan survie terhadap barang yang akan dilelang. Untuk memastikan kondisi barang yang akan dilelang dan menetapkan harganya.
Jika barang itu telah laku, hasil penjualan dimasukkan ke Kas Daerah (Kasda). Tentu setelah ditpotong biaya lelang sebesar 2 persen oleh KPKNL. ”Yang jelas, semua barang yang laku diatas harga limet, meskipun sedikit,” jelasnya.
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Endang ini tidak membeberkan besaran uang hasil lelang yang telah masuk di Kasda. Alasanya data soal pelelangan dipegang oleh stafnya. ”Saya lupa kalau soal itu,” dalihnya. (JUNAIDI/RAH)