PAMEKASAN, koranmadura.com – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Mochammad Tarsun mengaku belum mampu mengubah paradigma masyarakat setempat tentang pendidikan.
“Kami belum bisa merubah paradigma masyarakat yang menganggap sekolah di kota lebih baik daripada di kecamatan. Apalagi siswa punya pilihan sekolah sendiri sesuai dengan minat dan kemampuannya,” kata Tarsun.
Menurutnya, sekolah sebetulnya sama. Hanya saja, persaingan untuk masuk di sekolah favorit seperti yang ada di perkotaan memang tidak mudah, harus bersaing ketat.
Pada penerimaan peserta didik baru (PPBD) 2017, pihaknya membuat aturan. Seleksi tidak hanya berdasarkan pembobotan nilai ujian nasional (UN), melainkan juga ditentukan oleh nilai rata-rata rapor dan tes tulis.
“Setelah tahapan tes selesai, keputusan akhir tidak lagi ditentukan sekolah, melainkan oleh tim di Disdik Pamekasan. Kami kira ini akan membuat proses PPBD transparan,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/RAH)