JAKARTA, koranmadura.com – Kebakaran di sekitar Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Kamis (22/6/2017) dini hari diduga karena korsleting listrik.
“Dugaan sementara penyebab kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek listrik atau korsleting listrik dari salah satu lapak dan petakan rumah tinggal,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Irwan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Berdasarkan keterangan warga kepada polisi, api diperkirakan berasal dari sebuah lapak kelapa parut di Gang Buntu yang dihuni Asmattikur pada sekitar pukul 01.00. Api kemudian merembet ke bedeng-bedeng kontrakan yg dipergunakan untuk usaha kelapa parut lainnya dengan jumlah 17 lapak.
“Api langsung membesar dikarenakan kontrakan-kontrakan tersebut terbuat dari kayu triplek,” kata Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Ardi Rahananto saat dihubungi terpisah.
Selain membakar habis lapak, api juga menghanguskan puluhan bangunan lainnya dengan data sementara 60 lapak.
Menurut petugas pemadam kebakaran, kondisi kebakaran bertambah parah karena lambannya kedatangan petugas PLN untuk mematikan aliran listrik di daerah itu. Dampaknya, percikan api membahayakan upaya evakuasi dan pemadaman.
Seorang anak bernama Aan Agus Anwar meninggal dunia lantaran tidak sempat diselamatkan dalam insiden itu.
“Pada saat kebakaran dalam keadaan tidur dan tidak sempat dibangunkan karena posisi kamar tidur di atas dan api sudah membesar,” kata Ardi.
Sebanyak 21 unit damkar berjejer membuat rangkaian untuk menyedot air dari Kali Grogol di Jalan Baru untuk memadamkan dan mendinginkan api. Api berhasil dipadamkan pada pukul 06.25.
Sementara ini 80 jiwa kehilangan tempat tinggal dan kerugian ditaksi mencapai Rp 1 miliar. (KOMPAS.com)