Bangkalan, koranmadura.com – Kemenangan besar pertama Madura United diparuh pertama kompetisi Liga 1 ini membuat MU jadi pemuncak klasemen mengkudeta PSM Makassar. MU mengoleksi 22 poin dari 11 pertandingan, unggul 2 poin dari PSM yang mengoleksi 20 poin.
Namun PSM punya peluang kembali ke puncak karena mereka belum melakoni pertandingan pekan ke 11 menghadapi Borneo FC senin pekan depan. Bila PSM menang, mereka akan kembali ke puncak klasemen dengan selisih poin. Sebaliknya bila PSM kalah, Madura United tetap dipuncak.
Pelatih Madura United, Gomes de Oliviera meminta Fabiano Beltrame dan kawan-kawan tidak jumawa setelah berhasil jadi pemuncak klasemen. Dia meminta pemain menyukuri pencapaian itu dan tetap fokus untuk menghadapi pertandingan berikutnya melawan Borneo FC. “Perjalanan masih panjang, harus tetap fokus,” kata dia usai pertandingan.
Menurut Gomes tak ada resep khusus yang ia terapkan sehingga mencetak banyak gol ke gawang Semen Padang. Bila pada empat pertandingan sebelumnya timnya sulit menang atas tim besutan Nil Maizar bukan karena kalah permainan melainkan karena sulit mencetak gol meski banyak meciptakan peluang.
“Dulu kami walau kalah dari Padang, tapi kami menguasai permainan tapi lemah penyelesaian akhir. Malam ini, kami unggul permainan dan bisa membuat banyak peluang dan banyak gol,” ujar dia.
Sementara itu, Pelatih Semen Padang, Nil Maizar mengakui timnya tidak dalam peforma terbaik. Terutama barisan lini belakang yang dinilainya terlalu longgar menjaga pemain Madura United. “Pemain belakang kami lemah, tapi saya sudah bilang ke pemain, lupakan kekalahan malam ini dan fokus ke laga berikutnya,” kata dia.
Soal absennya striker andalan Marcel Sacramento, Nil mengakui cukup berpengaruh dalam ketajaman lini depan timnya. Namun, kata dia, kekalahan di Madura bukan karena faktor satu pemain tapi seluruh tim. “Malam ini bukan peforma terbaik kami,” ungkap dia. (ALMUSTAFA)