SUMENEP, koranmadura.com – Oknum Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Madura, Jawa Timur, diduga telah memungut uang kepada semua bidan PTT yang telah dinyatakan lulus tes CPNS. Pungutan yang dilakukan berdalih untuk santunan anak yatim.
Informasi yang berhasil dihimpun koranmadura.com menyebutkan besaran pungutan setiap PTT bidan atau tenaga kesehatan sebesar Rp350 ribu. Sementara jumlah PTT mencapai 236 orang.
Jika besaran pungutan dikalikan dengan jumlah PTT bidan atau kesehatan yang lulus tes CPNS beberapa bulan lalu, maka uang yang dikumpulkan mencapai Rp82.600.000.
“Semua PTT yang lulus CPNS rata diminta sumbangan. Setiap orang dimintai Rp350 ribu,” kata sumber terpercaya saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, Kamis, 14 Juni 2017.
Menurutnya, pungutan itu dilakukan oleh oknum Dinkes dengan cara meminta bantuan kepada ketua angkatan. Sehingga yang berkomunikasi langsung dengan PTT adalah masing-masing ketua angkatan.
Dia menduga pengutan itu berkaitan dengan penyerahan surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai PNS. Karena pungutan dilakukan sebelum SK diberikan. “SK baru akan diserahkan pada 19 Juni mendatang. Penyerahan itu akan dilakukan di Gedung Korpri,” ujarnya.
Sayangnya, Kepala Dinkes Sumenep dr A Fatoni belum bisa dimintai keterangan. Saat dikonfirmasi di tempat kerjanya sedang tidak ada. “Pak Kadis ada di Jakarta,” kata salah satu staf Dinkes.
Sementara saat dihubungi melalui sambungan teleponnya sedang tidak aktif hingga berita ini ditulis. Namun sebelumnya mengatakan jika SK PTT bidan atau tenaga kesehatan belum diberikan, katanya karena masih di proses di kementrian kesehatan. (JUNAIDI/MK)