SUMENEP, koranmadura.com – Tepat pada hari yang ke-20 di bulan suci Ramadan 1438 H, Said Abdullah Institute (SAI) menggelar bagi takjil dan buka bersama 218 warga binaan yang ada di rumah tahanan (rutan) Sumenep. Selain itu SAI juga memberikan bingkisan berupa baju koko pada mereka.
Diharapkan, baju tersebut dapat digunakan oleh para warga binaan untuk beribadah selama menjalani pembinaan, utamanya di bulan suci Ramadan ini. “Ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap warga binaan. Kami melaksanakannya setiap tahun,” kata Januar Herwanto, Direktur SAI, Kamis sore, 15 Juni 2017.
Lebih dari itu, SAI juga memberikan bantuan untuk Rutan Sumenep berupa dana sebesar Rp 20 juta untuk perbaikan musala dan tempat wudlu di dalam rutan. “Dana ini tidak seberapa, tapi semoga ini bermanfaat bagi semua warga binaan di sini,” ujarnya.
Kepada warga binaan dan juga petugas rutan, Januar menyampaikan permohonan maaf MH. Said Abdullah yang tidak bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Menurut Januar, sedianya Wakil Ketua Banggar DPR RI itu ingin berkumpul dan buka bareng dengan warga binaan, namun karena banyak tugas yang harus diselesaikan, terpaksa tidak bisa hadir.
Sementara itu, Kepala Rumah Tahanan Sumenep, Ketut Akbar Heri Ahyar mengaku cukup senang dengan kepedulian MH. Said Abdullah. Menurutnya, kegiatan yang rutin dilakukan tiap tahun ini sangat berarti bagi dirinya, lebih-lebih bagi warga binaan. “Ini membuat kami merasa sangat senang. Terima kasih atas kepedulian Pak Said. Semoga dibalas oleh Tuhan dengan hal yang lebih baik,” kata dua saat memberi sambutan.
Uniknya, dalam acara ini ditampilkan dua lagu karya warga binaan dengan judul “Penyesalan” dan “Asap Setan”. Dua lagu tersebut diciptakan dan dibawakan oleh Sabit, Rojali (vokalis), Angga (arranger), dan Ainur (pencipta lagu).
Menurut Karutan, selama ini warga binaannya dilatih dengan berbagai macam keterampilan. Salah satunya membatik, menciptakan lagu dan beberapa keterampilan lainnya.
Menurutnya itu penting untuk membunuh kejenuhan warga binaan di dalam rutan dan juga sebagai bekal bila nanti bebas dari tahanan. (BETH)