SUMENEP, koranmadura.com – Jatimah tampak kebingunan di tengah kerumunan banyak orang. Dia terlihat hanya mundar mandir di lokasi Pasar Murah Ramadan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa, 13 Juni 2017.
Raut kecewa tak bisa disembunyikan dari wajah perempuan asal Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota itu. Sebab, di saat banyak orang sumeringah karena bisa belanja dengan harga murah, dia justru tak bisa melakukan hal serupa.
“Saya ke sini hanya lihat-lihat saja. Saya tidak dapat kupon. Makanya tak belanja. Tapi saya mau menunggu dulu,” ujarnya kepada wartawan.
Meski tak pasti, dia tetap bertahan di lokasi Pasar Murah Ramadan, dan terus berharap ada seseorang menyodorkan kupon kepada dirinya. “Kalau tetap tidak ada, ya pulang nanti meski tak dapat apa-apa,” tambah dia.
Jatimah adalah salah seorang warga yang tak kebagian kupon Pasar Murah Ramadan kali ini. Bukan hanya sekarang, namun sudah sejak beberapa tahun. “Kalau bicara kecewa, ya pasti. Tapi mau bagaimana lagi kalau tidak diberi (kupon),” sambung dia.
Sementara salah seorang warga lainnya yang mendapat kupon, Wiwin mengaku bahagia bisa belanja dengan harga murah. “Seperti gula, kalau di luar 13 ribu, di sini 11 ribu,” ujarnya.
Wiwin menuturkan, dirinya bisa mendapatkan kupon dari salah seorang kenalannya yang bekerja di salah satu instansi pemerintahan di Sumenep. “Ya, kenal,” ungkapnya.
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, mengatakan, penyebaran kupon Pasar Murah Ramadan dilakukan secara terbuka. “Sekarang semuanya harus terbuka. Sudah ada panitianya,” katanya.
Bagi masyarakat yang tak mendapat kupon, menurutnya tetap bisa membeli sembako dengan harga murah. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini mengklaim pihaknya menyediakan stand khusus bagi mereka. (FATHOL ALIF/MK)