SUMENEP, koranmadura.com – Sesuai pemetaan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sebanyak 13 kecamatan rawan kekeringan. Dua di antaranya ada di wilayah kepulauan.
Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riadi mengatakan pada musim kemarau kali ini ada sebanyak 38 desa rawan kekeringan. “Desa-desa itu tersebar di 13 kecamatan,” ujarnya, Kamis, 13 Juni 2017.
Masing-masing Kecamatan Pasongsongan, Batuputih, Dasuk, Batang-Batang, Rubaru, Ganding, Lenteng, Saronggi, Bluto, Batuan, dan Pragaan. Semuanya wilayah daratan. Sedangkan dua kecamatan lainnya ialah Nonggunong dan Gili Genting.
Di antaranya memiliki potensi kekeringan cukup tinggi, yakni Kecamatan Batuputih, Gili Genting, Nonggunong, Pasongsongan, dan Rubaru.
“Tapi tidak menutup kemungkinan, kalau musim kemarau berlangsung cukup lama, bencana kekeringan akan berdampak ke daerah-daerah lainnya,” tambah mantan Sekretaris Bappeda Sumenep itu.
Meskipun begitu, kata Rahman, sampai sekarang BPBD belum menerima permohonan suplai air bersih dari masyarakat. Kemungkinan masyarakat di daerah rawan kekeringan, terutama di wilayah Pantura, belum butuh terhadap suplai air bersih.
“Tapi kalau ada permohonan suplai air bersih dari masyarakat, kami siap untuk menyuplai air bersih. Kalau skalanya cukup besar, kami akan minta bantuan kepada PDAM atau Dinas Sosial,” ujarnya. (FATHOL ALIF/RAH)