PAMEKASAN, koranmadura.com – Tiga bulan terakhir, harga garam rakyat di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melambung tinggi hingga 7 kali lipat, dari Rp 500 menjadi Rp 3.500 per kilo gram.
Hal itu diakui petani garam, Bunardi, warga Dusun Lembung Tengah , Desa Lembung, Kecamatan Galis. Menurutnya, petani banyak melakukan panen lebih cepat, tapi bukan satu-satunya alasan aji mumpung harga lagi di puncak.
“Kami khawatir saat proses kristalisasi menjadi rusak kalau tiba-tiba turun hujan. Makanya, dipanen lebih awal. Normalnya 15 hari dipanen, tapi sekarang ini baru 8 hari sudah dipanen,” kata Bunardi.
Dia mengakui, dengan panen dini, hasil kristalisasinya memang kurang bagus. Meskipun begitu, tidak mempengaruhi harganya. Menurut dia, melejitnya harga garam saat ini karena stok berkurang.
“Karena banyak proses kristalisasi garam yang gagal di tahun 2016. Sekarang ini puncak kelangkaannya sanga terasa. Jadi, biar garam kwalitasnya kurang bagus, tetap dihargai mahal,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/RAH)