SUMENEP, koranmadura.com – Harga garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus meroket. Beberapa waktu lalu harga garam masih di kisaran Rp 3 juta 500 ribu per ton, saat ini naik menjadi Rp 3 juta 700 ribu per ton.
Menurut salah seorang petani garam di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Sugianto, penyebabnya stok garam terbatas. Tahun sebelumnya, garam petani hanya dihargai Rp 350 sampai 550 ribu per ton. “Sebagai petani, tentunya kami berharap harga garam tetap. Kalau bisa terus naik,” harapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep, Saiful Bahri mengaku tidak bisa memastikan harga garam masih akan terus meningkat atau justru sebaliknya. “Kami tidak tahu. Tapi, kami akan terus memantau perkembangannya untuk dilaporkan kepada pemerintah (di atasnya, red.),” ujar Saiful, Rabu, 26 Juli 2017.
Yang pasti, sambungnya, saat ini sudah tidak ada standarisasi harga garam yang diatur oleh pemerintah. “Kalau dulunya ada. Tapi sejak keluar Permendag 2016, sudah tidak diatur lagi,” tambah dia.
Dia mengaku harga garam naik karena masalah stok sebagai dampak anomali cuaca, sehingga para petani garam tidak maksimal memproduksinya. “Kami sudah melihat ke lapangan, ternyata saat ini petani garam menjual hasil produksinya tidak menunggu dalam jumlah banyak, tapi sekarung atau dua karung langsung diangkat. Khawatir cair kembali karena anomali cuaca,” jelasnya. (FATHOL ALIF/RAH)