PAMEKASAN, koranmadura.com – Dampak kelangkaan garam rakyat di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sangat dirasakan oleh pengusaha telur asin. Salah satunya diakui oleh H. Zainuddin.
https://www.koranmadura.com/2017/07/26/harga-garam-di-sumenep-terus-meroket/
Menurut pengusaha telur asin ini, untuk mendapatkan garam rakyat harus beli ke wilayah Kabupaten Sumenep, langsung ke petani garam, dengan harga yang tinggi. Namun, demi usaha tetap berjalan, biarpun harganya mahal tetap dibeli, karena garam menjadi bagian tak terpisahkan dari bahan pembuatan produk tersebut.
“Karena yang penting bisa memperoleh garam. Biasanya, 1 sak dengan berat 50 kg saya beli Rp 60 ribu, sekarang jadi Rp 300 ribu,” ujarnya.
Menurut warga Dusun Bata-Bata, Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Kota Pamekasan ini, dengan biaya produksi yang meningkat, terpaksa harga jual telur asin dinaikkan, dari sebelumnya Rp 1.700 menjadi Rp 2.000 per butir. Dengan jumlah produksi telur asin sebanyak 1.000 butir per hari.
“Saya sudah 20 tahun usaha telur asin. Pelanggannya sebagian besar di pasar dan sebagian lagi pengusaha catering. Dengan naiknya harga garam yang sangat mahal itu, keuntungan saya jadi lebih kecil,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/RAH)