SAMPANG, koranmadura.com – Keluarga Ainur Rofik, warga Muktesareh, Kecamatan Kedundung, pasien laka tunggal yang tewas di RSUD Sampang, Madura, Jawa Timur, mendatangi rumah sakit tersebut, Jumat, 14 Juli 2017.
Salah seorang di antaranya, Alan Kaisan mengatakan tidak puas atas pernyataan pihak rumah sakit terhadap Ainur Rofik. “Kami kembali ke RSUD karena pihak RSUD terutama humasnya mengaku pelayanan yang diberikan atas korban sudah sesuai prosedur,” ucapnya.
Dia menjelaskan sekitar pukul sembilan, pasien tak kunjung dilarikan ke rumah sakit Surabaya, padahal sudah jelas pihak RSUD Sampang tidak mampu menanganinya. Pasien juga baru diberi alat bantu pernapasan setelah pukul 12.00 wib, padahal keadaannya sudah kritis.
“Itu pun setelah kami ngamuk-ngamuk dan menghubungi direktur rumah sakit. Apakah ini yang dibilang sesuai prosedur,” semprotnya.
Sementara Humas RSUD Sampang Yuliono menjelaskan bahwa kedatangan mereka untuk meminta klarifikasi. Menurut dia, pihaknya menyangkal tuduhan yang ditudingkan mereka.
“Kami sudah lakukan berdasarkan prosedur. Tindakan advis dan stabilisasi sudah kami berikan. Cuma karena pendarahannya terus mengalir ke otak dan tingkat kesadarannya semakin menurun, akhirnya pasien meninggal. Tapi, yang jelas, tuduhan pihak keluarga itu tidak benar,” tegasnya.
Ainur Rofik. (MUHLIS/RAH)