BANDUNG, koranmadura.com – Masjid Al Hidayah di Dusun Simpang RT 02/RW 09, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mendapat ancaman bom pada Jumat 7 Juli 2017.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus, ancaman bom tersebut berasal dari sebuah surat yang ditemukan di dalam kotak amal yang dibuka seusai shalat Jumat, sekitar pukul 12.30 WIB.
“Di dalam kotak amal tersebut ditemukan selebaran kertas putih bertuliskan tinta hitam dan dibungkus dengan uang kertas Rp 2,000. Setelah dibuka ternyata berisi ancaman teror,” kata Yusri melalui ponselnya, Sabtu 8 Juli 2017 pagi.
Adapun isi surat yang ditulis dengan tangan tersebut menyatakan dirinya sebagai anggota ISIS yang akan melakukan pengeboman di masjid tersebut.
Pada akhir surat dia membeberkan identitasnya dengan mengaku sebagai Adnan dan Ari Bayu sebagai Pimpinan ISIS Medan yang beralamat di Desa Perkotaan, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Medan.
“Setelah itu Ketua DKM Mesjid Al-Hidayah, Ustaz Jejen Fahrudin melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Pamulihan,” ucap Yusri.
Mendapat laporan tersebut, Kepala Polsek Pamulihan Iptu Agus Permana beserta Kanit Binmas dan Banit Intelkam, Banit Reskrim, BBKTM Desa Ciptasari serta 1 orang anggota piket SPKT, mendatangi masjid untuk mengecek situasi, lokasi serta melakukan deteksi adanya barang-barang mencurigakan.
Namun, ancaman bom yang tertulis dalam surat itu hingga saat ini dianggap tidak terbukti. (KOMPAS.com)