SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah warga Kepulauan Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendesak pemerintah daerah setempat menganggarkan pengadaan ambulans laut pada APBD 2018.
“Kami harap pemerintah juga memperhatikan masyarakat kepulauan. Masyarakat sangat butuh ambulans laut yang siaga selama 24 jam,” kata tokoh pemuda Gili Raja, Kecamatan Giligenting, Syaiful Anang, Senin, 31 Juli 2017.
Ia menceritakan beberapa tahun silam, pemerintah Desa Banbaru sempat mengajukan pengadaan ambulans laut kepada pemerintah, namun permohonan itu kandas. Masyarakat pun mengajukan kepada salah seorang pengusaha di Surabaya. “Alhamdulillah, pada 2013 lalu, perahu itu sudah diterima. Tapi, saat ini sudah tidak referesentatif,” jelasnya.
Menurutnya, perahu itu telah mengangkut janazah sebanyak 17 kali. Rata-rata warga Gili Raja yang meninggal dunia di Jakarta dan Banten. Selain itu, juga pernah mengangkut 22 warga yang hendak dioperasi karena melahirkan. “Untuk biaya transportnya tidak ada target. Yang penting ada untuk ganti solarnya saja,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep dr A Fatoni mengakui ambulans laut sangat dibutuhkan warga kepulauan. Kendati demikian, pihaknya belum bisa menganggarkan tahun ini, namun akan diupayakan melalui PAK 2018.
Sebelumnya, pada Rabu, 26 Juli 2017, jenazah Subagri (48), warga Dusun/Desa Lombang, Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting, sempat terkatung-katung nyaris 6 jam lamanya di tepi pelabuhan Cangkarman, Kecamatan Bluto, akibat minim armada laut. (JUNAIDI/RAH)