SUMENEP, koranmadura.com – Tokoh agama asal Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting, Madura, Jawa Timur, Mohammad Halili menuding pemerintah daerah setempat sengaja membiarkan masyarakat kepulauan merana. Buktinya, ketersediaan alat transportasi laut di perairan Gili Raja hingga saat ini masih nihil.
“Disadari atau tidak ketersediaan transportasi laut sangat minim. Seperti transportasi laut ke Gili Raja hanya menggunakan perahu kecil milik perseorangan,” ucapnya, Kamis, 27 Juli 2017.
https://www.koranmadura.com/2017/07/27/meninggal-sepulang-berobat-jenazah-telantar-tak-ada-ambulans-laut/
Menurutnya, bagi warga kepulauan, penyediaan ambulans laut dan kualitas armada lainnya menjadi tanda keperpihakan pemerintah, karena sudah menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. “Sakit parah naik perahu, mati susah cari tumpangan. Giliran mau jemput tak ada perahu mau, karena alasan adat istiadat atau keyakinan kualat,” ungkapnya.
Bahkan kata Halili, akibat minimnya transportasi laut, keselamatan warga kepulauan tidak terjamin, lebih-lebih saat cuaca ekstrem.
Senada dikatakan oleh Syaiful Puja, tokoh pemuda Pulau Giliraja. Menurutnya, pemerintah harus tanggap kondisi tersebut. Jika tidak, kemungkinan besar amarah warga kepulauan akan semakin berkobar. “Bisa saja warga nanti lakukan demo secara besar-besaran,” ancamnya. (JUNAIDI/RAH)