SUMENEP, koranmadura.com – Sesuai data Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ploting area tembakau tahun ini 21.893 hektare dari 28.614 hektare potensi lahan tanaman tembakau.
Dari 21.893 hektare ploting area tersebut, menurut Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Sumenep, Bambang Heriyanto, hanya sekitar 63 persen yang terealisasi.
“Target kami pada musim tanam 2017 ini untuk komoditas tembakau 21 ribu hektare sekian. Tapi yang tertanam hanya sekitar 13 ribu hektare sampai sekarang,” ujar Bambang.
Menurut dia, kendala utama yang dihadapi petani pada musim tanam tahun ini, sehingga realisasi ploting area tembakau di kabupaten paling timur Pulau Madura, tidak sampai 100 persen karena terjadi anomali iklim.
Karena itu, Bambang menyarankan agar para petani mencari komoditas lain yang lebih menguntungkan untuk ditanam. Tentunya sesuai dengan musim dan kondisi alam di Sumenep. Misalnya bawang merah.
“Sebab dalam kurun waktu lima tahun terakhir, perubahan iklim tidak bisa kita prediksi. Kalaupun tetap mau menanam tembakau, lahan yang digunakan minimal tegal gunung agar lebih aman,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)