SUMENEP, koranmadura.com – Meski ditolak sejumlah wali siswa SDN Pangarangan I, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menegaskan tidak akan mencabut kebijakannya. Sekolah tersebut tetap harus memindah 28 peserta didik barunya atau satu pagu ke sekolah lain.
“Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep tetap seperti semula, agar satu pagu itu dimutasi ke sekolah lain yang muridnya masih sedikit. Jadi kami tetap konsisten,” kata Kepala Disdik Sumenep, A. Shadik, Senin, 31 Juli 2017.
Menurut Shadik, di Pangarangan, Kecamatan Kota, pihaknya menyediakan empat sekolah. Selain SDN Pangarangan I, masih ada SDN Pangarangan III, V dan VII. Sebanyak 28 murid SDN Pangaran I bisa dimutasi ke sekolah-sekolah tersebut.
Apalagi, sambung Shadik, penentuan pagu tidak serta merta ditentukan oleh dinas, tapi berdasarkan usulan dari sekolah. Termasuk dua pagu di SDN Pangarangan I. “Pagunya yang dua itu dari bawah. Dari sekolah itu sendiri. Tapi kenapa dalam perjalanannya menjadi tiga?,” katanya, heran.
Shadik mengaku, pihaknya tidak akan mencabut kebijakannya karena ingin disiplin terhadap aturan yang ada. “Kalau tidak dari Dinas Pendidikan, siapa yang akan mengajari disiplin? Artinya yang satu pagu itu harus tetap di pindah ke sekolah lain,” tegasnya.
https://www.koranmadura.com/2017/07/31/wali-siswa-sdn-pangarangan-i-tolak-kebijakan-disdik-sumenep/
Sebelumnya, sejumlah wali siswa SDN Pangarangan I mendatangi kantor Disdik. Mereka menolak anak-anaknya dipindah ke sekolah lain. “Karena anak kami sudah enak sekolah di sana (SDN Pangarangan I, red). Apalagi kegiatan belajar sudah berlangsung selama hampir tiga minggu,” kata Nur Asria Triana Dewi, salah seorang wali siswa.
Seperti diketahui, SDN Pangarangan I tahun ini mestinya hanya menerima dua pagu. Setiap pagu 28 orang. Namun dalam perjalananya, sekolah tersebut menerima peserta didik baru sampai tiga pagu. Sehingga satu pagu harus dipindah ke sekolah lain.
Mengenai kelebihan pagu ini, Kepala Sekolah SDN Pangarangan I, Sunari, menjelaskan, salah satu pertimbangan pihaknya ialah jumlah pendaftar yang membludak. Selain itu masih ada satu ruang yang tak ditempati. (FATHOL ALIF/FAIROZI)