JAKARTA, koranmadura.com – Tren anak muda yang menjauhi kendaraan seperti mobil juga terjadi di Jepang. Anak-anak muda di sana sekarang lebih tertarik dengan gadget.
Hal itu diakui oleh Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Ryoichi Inaba saat berbincang santai dengan detikOto di Hotel Sheraton Miyako, Osaka, Jepang beberapa waktu lalu.
“Kalau saya dulu pas jadi mahasiswa saya memimpikan punya mobil. Mahasiswa zaman sekarang pikirannya gadget,” ujarnya sambil menirukan gerakan tangan orang yang tengah main handphone.
Memang dari pantauan detikOto, anak muda Jepang begitu larut dengan telepon genggam mereka. Mulai dari main game mendengarkan musik atau untuk sekedar berkomunikasi dengan pesan singkat.
Pria yang bisa berbahasa Indonesia cukup fasih karena sudah tinggal selama 2 tahun di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan ini mengatakan produsen mobil menjadi tertantang untuk menyediakan mobil yang bisa menarik anak muda.
“Makanya sekarang desain mobil harus sporty, interiornya harus ada fitur canggih yang bisa terkoneksi ke internet,” ujarnya.
Penjualan mobil di Jepang tercatat mengalami stagnasi. Inaba mengatakan saat ini per tahun penjualan mobil mencapai 5 juta unit. “Dulu saat buble bisa 8 juta,” ujarnya.
Masyarakat Jepang terutama yang tinggal di perkotaan sudah jarang yang menggunakan mobil karena transportasi massal yang lengkap dan tepat waktu, mulai dari kereta dan bus. Masyarakat paling sangat membutuhkan mobil di kawasan pedesaan yang tidak terlalu memiliki transportasi massal yang bagus. (detik.com)