SUMENEP, koranmadura.com – Empat dari sebelas desa di Kecamatan Manding, Sumenep, Madura, Jawa Timur, selama empat tiga tahun terakhir dikabarkan tidak melakukan penebusan bantuan beras untuk warga sejahtera (Rastra).
Keempat desa itu adalah Desa Manding Laok, Manding Daya, Tenonan, dan Desa Gadding. Masing-masing tidak menyetorkan daftar penerima manfaat (DPM). Padahal DPM menjadi salah satu persyaratan pendistribusian bantuan beras bersubsidi itu. “Benar itu. Empat desa itu sudah tiga tahun tidak melakukan penebusan,” kata Masrui.
Menurut Kasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Manding itu, kabar tersebut tidak hanya terdengar di kalangan Pemerintah Daerah, melainkan telah sampai di tingkat Provinsi.
Sebenarnya, kata dia, lancar-tidaknya penebusan bergantung kepada Camat. “Tim Rastra dari Provinsi telah survie ke bawah. Mereka langsung ke desa,” jelasnya.
Dia mengaku prihatin karena bantuan pemerintah kepada warga miskin menjadi sia-sia. Mestinya, kata Masrui, selaku pimpinan tertinggi di tingkat kecamatan, camat segera mengambil kebijakan guna menjembatani persoalan itu.
“Sebenarnya ini bagaimana pimpinan kecamatan. Kami yakin jika ada instruksi langsung, mereka akan menebus sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.
Masrui menyayangkan, meskipun empat desa tidak melakukan penebusan, tim raskin kecamatan tetap menerima honor yang dikeluarkan oleh pemerintah. “Mestinya, jika rastra tidak ditebus, honornya tidak diberikan. Tapi, selama ini tetap lancar setiap tahun,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, Camat Manding Sunaryanto mengakui empat desa itu belum melakukan penebusan, karena tidak menyetorkan jumlah DPM. Meskipun begitu, dirinya telah berkirim surat kepada empat desa itu. “Secara resmi kami sudah kirim surat dan tembusannya ke Bagian Perekonomian,” kilahnya saat dikonfirmasi.
Dia menegaskan apabila surat yang dilayangkan itu tidak diindahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan upaya persuasif. Apabila upaya itu belum berhasil juga, maka akan menerbitkan surat perintah untuk ditindaklanjuti oleh kasi Kesra.
“Salah satunya agar kasi Kesra mencari solusi ke bagian Perekonomian. Sehingga tidak mengganggu pendistribusian rastra ke desa yang lain,” tegasnya. (JUNAIDI/RAH)