LAMONGAN, koranmadura.com – Warga Lamongan dikagetkan beredarnya garam kemasan diduga bercampur dengan bongkahan kristal mirip tawas. Temuan ini dialami warga Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro.
Salah seorang warga bernama Kutia, garam kemasan yang sudah mereka beli tercampur dengan sejenis batu kristal putih dan sangat sulit untuk dihaluskan. “Saya belinya dari toko kelontong di desa ini dan ternyata ketika saya haluskan bersama bumbu lain sangat susah,” katanya.
Kutia mengaku batu mirip kristal yang tercampur dengan garam ini sangat sulit dihaluskan bersama dengan bumbu dapur lain. Menurut Kutia, garam bercampur batu mirip kristal yang dibeli dari sejumlah toko terdekat sekitar rumahnya tersebut dalam bentuk kemasan plastik.
“Saya tahunya ya pas mau diulek bareng bumbu dapur lain. Dan setelah dicek ternyata yang sulit dihalus berbentuk batu mirip kristal,” kata Kutia kepada wartawan di rumahnya, Rabu (26/7/2017).
Kutia memaparkan, dirinya membutuhkan tenaga ekstra untuk menghaluskan garam kemasan tersebut dan jika dipukul memakai ulekan malah bersuara keras.
Sementara salah satu pemilik toko kelontong yang menjual garam di desa tersebut, Indahwan mengaku tidak tahu jika garam kemasan yang djualnya bercampur dengan batu kristal yang diduga tawas tersebut. Indah mengaku akan mengembalikan garam tersebut ke toko asal dimana dia membeli sebelumnya.
“Saya baru tahu kalau garam tersebut bercampur batu semacam itu, pembelinya yang sambat,” kata Indahwan yang berjanji akan mengembalikan garam kemasan tersebut karena takut merugi karena tak laku.
Secara terpisah Kepala Disperindag Lamongan, Muhammad Zamroni mengatakan, baru mengetahui adanya laporan mengenai garam bercampur batu yang diduga tawas tersebut. Zamroni berjanji segera memantau pasar-pasar di Lamongan agar tidak meresahkan masyarakat. “Kami akan memantau kebenaran mengenai garam kemasan bercampur batu diduga tawas ini ke pasar-pasar,” tegasnya.
Pihaknya berharap masyarakat yang menemukan garam kemasan semacam ini segera melapor agar segera bisa ditindaklanjuti. “Kami juga berharap peran serta masyarakat untuk melaporkan jika melihat atau mengalami hal yang sama,” tambahnya.
(detik.com)