SUMENEP, koranmadura.com – Warga Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, menagih janji Pemkab setempat tentang rencana pembangunan bandar udara (bandara). Hingga saat ini rencana tersebut belum terealisasi sehingga terkesan hanya umbar janji.
“Bagi warga Kangean bandara sangat dibutuhkan. Mengingat saat ini transportasi laut di Sumenep belum memadai,” kata tokoh masyarakat Pulau Kangean, Badrul Aini, Senin, 17 Juli 2017.
Rencana pembangunan bandara di kepulauan itu mulai terkuak ke permukaan sejak 2014. Sesuai hasil fasibility study (FS), pembangunan itu akan dilakukan di Desa Paseraman, Kecamatan Arjasa.
Sebagai bentuk komitmen, pemerintah telah menganggarkan sebesar Rp 8 miliar pada 2015. Akan tetapi, anggaran itu hanya terealisasi sekitar Rp 1 miliar. Dana yang bersumber dari APBD tingkat II itu dipersiapkan untuk pembebasan lahan seluas 7 hektare dari total kebutuhan luas lahan sekitar 18 hektare. Adapun harga tanah per meter Rp 10 ribu.
Dia menjelaskan secara keseluruhan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 19,1 miliar. Rinciannya, Rp 1,1 miliar untuk pembebasan lahan seluas 11 hektare. Sedangkan Rp 18 miliar akan digunakan untuk pembangunan sejumlah fasilitas bandara seperti pembangunan runway, terminal, lokasi parkir, dan juga pembangunan ruang tunggu penumpang.
Pada 2016, pemerintah daerah menganggarkan kembali sebesar Rp 8 miliar, untuk pembebasan lahan. Karena ada kendala, anggaran tersebut tidak terserap. Di tahun yang sama, pemerintah daerah sempat melontarkan pernyataan bahwa rute penerbangan ke kepulauan bisa dilakukan mulai awal 2017, namun faktanya belum bisa terealisasi.
“Sudah empat tahun belum ada kejelasan. Jangan sampai rencana ini dipolitisir. Apalagi dengan informasi, berdasarkan FS terbaru lokasi direncanakan tidak layak. Selain bergelombang penuh dengan jurang. Ini kan pemerintah mau main-main namanya,” sentil anggota Komisi II DPRD Sumenep itu.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Sustono belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui sambungan telepon genggamnya, tidak ada respons meskipun terdengar nada sambung. (JUNAIDI/RAH)