SAMPANG, koranmadura.com – Belasan kepala desa (kades) yang tersebar di 14 kecamatan di Sampang mendatangi ruang kerja Sekretaris Daerah (Sekda) Sekretariat Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, Senin, 21 Agustus 2017.
“Kami (kades) kesini untuk menghadap Pak Sekda, Puthut Budi Santoso. Kurang lebih ada 16 kades yang datang kesini untuk menemui Pak Sekda,” tutur, Kepala Desa (Kades) Pecanggaan, Syaiful, Senin, 21 Agustus 2017.
Syaiful memaparkan, belasan kades mendesak agar Puthut Budi Santoso segera mengundurkan diri sebagai Sekda Sampang. Sebab, menurutnya, sejak bergulir isu akan mencalonkan kepala daerah Magetan, Puthut Budi Santoso diduga sering tidak masuk kerja.
“Kan kasihan juga masyarakat sampang kalau selalu ditinggal. Kalau lagi nyalon, ya mending fokus saja di Magetan, apalagi katanya sudah pindah KTP Magetan,” paparnya.
Akibat kurang aktifnya Sekda bekerja di Sampang, penyerapan anggaran juga menjadi kurang maksimal. “Harusnya sadar diri dong,, kan kasian warga Sampang,” pintanya.
Namun sayang, Sekda Sampang, Puthut Budi Santoso tidak berada di kantornya.”Bapak sedang sakit, mulai kemarin yang sakit, cuma tadi diperiksakan ke RSUD,” asisten III Pemkab Moh. Rochim Mawardi.
Sementara Kabag Humas Pemkab Sampang, Yulis Juwaidi mengatakan, tuntutan serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Menurutnya, seorang PNS tidak terikat dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). “Bapak Bupati masih saja KTP Surabaya, temen-temen PNS ada yang masih ber KTP Sidoarjo seperti Pak Sudarmanto. Dan Pak Sekda sudah lama pindah KTP. Jadi PNS tidak ada masalah mengenai KTP,” ucapnya.
Menurutnya, masih belum ada pembicaraan di internal Pemkab terkait pengunduran Sekda Sampang. “Saya kurang tahu, tergantung beliau. Karena pengunduran dirinya masalah pribadi,” tandasnya.
Pantauan koranmadura.com, Belasan kades langsung ditemui Bupati Sampang, Fadhilah Budiono, Kepala Bakesbangpol, Rudi Setiyadi, Asisten III Moh Rochim Mawardi, Kabag Humas Yulis Juwaidi di Aula Mini Pemkab setempat. (MUHLIS/MK)