SUMENEP. koranmadura.com – Di Sumenep, Madura, Jawa Timur, banyak jalan poros kecamatan belum dipasangi lampu penerangan jalan umum (PJU) sehingga gelap gulita tatkala malam. Tidak hanya berpotensi terjadi kecelakaan, namun juga berpeluang terjadi tindak kejahatan.
Jalan yang butuh PJU itu di antaranya, jalan penghubung dari Kecamatan Lenteng-Deda Kapedi, Kecamatan Bluto, jalan penghubung Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding menuju Desa Campaka Kecamatan Pasongsongan, Jalan Bragung Kecamatan Guluk-Guluk menuju Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan, pertigaan Longos Kecamatan Gapura menuju Pantai Lombang Kecamatan Batang-Batang. Meskipun kondisi jalan sudah lumayan bagus, namun terasa sepi dan menakutkan saat malam.
Selain itu juga di tiga desa Kecamatan Gapura. Sepanjang jalan sekitar 5 km yang terdiri dari Desa Gapura Tengah, Gapura Barat, dan Gersik Putih belum terpasang penerangan, meskipun jalan tersebut menjadi akses utama menuju salah satu penghasil garam di Sumenep. “Selain jalannya rusak, masih tidak ada penerangan umum,” kata tokoh pemuda Gersik Putih, Sukri.
Anggota Komisi III DPRD Sumenep Moh Ramsi menyayangkan belum terpasangnya penerangan di jalan-jalan tersebut. Mengingat jalan itu masuk jalur utama yang sering dilewati masyarakat. “Sungguh disayangkan. Itu tidak bisa dibiarkan. Harus segera ada penerangan,” ungkapnya.
Menurutnya, apabila lokasi jauh dari jaringan listrik, bisa menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Apabila sudah terpasang, pihaknya meminta masyarakat ikut serta memelihara.
“Tidak ada alasan untuk tidak dipasangi penerangan di era serba modern ini. Kami akan mendukung, ini demi kebaikan dan keamanan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sumenep, Sustono mengaku pada 2017 ini ada anggaran untuk pengadaan PJU. “Tahun ini ada. Hanya saja, kami belum tahu di daerah mana saja yang akan dipasangi PJU. Dalam waktu dekat, akan direalisasikan pemasangannya,” kata Sustono. (JUNAIDI/RAH)