SUMENEP, kornmadura.com – Gedung galery seni rupa di Jalan Agus Salim, Kecamatan Kota Sumenep, terkesan dibiarkan tidak terawat. Keberadaannya hanya menjadi penunjuk arah ke kamar mandi.
Pantauan koranmadura.com, gedung yang baru direnovasi itu banyak yang rusak. Salah satunya atap yang terdiri dari genting mulai kocar-kacir, sebagian kaca dinding sudah hilang, tembok gedung dicorat-coret.
Tidak hanya itu, gedungnya berubah menjadi penunjuk arah bagi warga yang hendak ke kamar mandi. Di gedung putih itu bertuliskan “TOILET WC” disertai penunjuk arah ke arah timur menuju kamar mandi.
Dalam ruangan kecil itu berisi kursi lapuk karena tidak terpakai, peletakannya tidak teratur. Sebagian dinding dalam mulai mengelupas karena tidak terawat. Didepan gedung tersebut dijadikan sebagai tempat “parkir” gerobak pedagang kaki lima eks Taman Bunga.
“Sungguh disayangkan, keberadaan gedung itu sangat dibutuhkan untuk merawat kearifan lokal dibidang seni,” kata pagiat kesenian asal Sumenep, Junaidi Efendi, Kamis, 3 Juli 2017.
Informasi yang berhasil dihimpun, gedung tersebut baru direnovasi tahun 2013 dengan anggaran sebesar Rp Rp.1.625.856.000 dari APBN. Pekerjaan konstruksi itu dilakukan oleh CV. Sumber Kembar dengan nama pekerjaan Renovasi Lapangan Giling (lapangan pacu kerapan sapi). Sebab, renovasi gedung seni rupa satu paket dengan renovasi Lapangan Giling dengan nomor SPK kontrak 027/ppk.21/435.107/2013.
Kata Junaidi, gedung tersebut sangat dibutuhkan sebagai tempat berkumpulnya para pelaku kesenian untuk bertukat pikiran, sehingga keberlangsungan kesenian antar generasi tetap terjaga. “Meskipun sederhana yang penting terawat. Kalau seperti itu kan namanya hanya buang anggaran. Karena tidak dimanfaatkan,” jelasnya. (JUNAIDI/MK)