SUMENEP, koranmadura.com – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang memiliki 170 desa pesisir dan panjang garis pantai mencapai 577 kilometer, memiliki potensi perikanan cukup melimpah. Sayangnya, jumlah industri olahan ikan sejauh ini masih rendah.
Data di Dinas Perikanan Sumenep menunjukkan, tahun lalu produksi ikan laut di kabupaten paling timur Pulau Madura mencapai 46 ribu ton lebih dengan nilai produksi ditaksir mencapai 460 miliyar. Sedangkan produksi ikan payau yang mencapai 1.131 ton. Nilai produksinya sekitar Rp 45 miliyar.
Menurut Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, tingginya produksi ikan di kabupaten yang memiliki luas perairan mencapai 50 ribu kilometer persegi ini bisa menjadi peluang besar. Terutama di sektor industri olahan ikan.
Namun demikian, dia mengakui, jumlah produksi ikan tersebut belum berbanding lurus dengan hasil produksi industri olahan ikan di daerahnya yang hanya sekitar 18 ribu ton, dengan nilai total produksi hanya 94 miliyar. “Padahal, jika dikelola dengan baik, produksi dan nilainya bisa lebih besar itu,” ujarnya, Selasa, 29 Agustus 2017.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini mengatakan, salah satu faktor masih rendahnya industri olahan ikan di daerahnya karena minimnya sumber daya manusia (SDM).
“Faktornya, yang pertama dari sisi skil. Nelayan kita masih tradisional. Sehingga ke depan masih perlu untuk terus ditingkatkan,” ujar mantan Ketua DPRD Sumenep itu. (FATHOL ALIF)