SUMENEP, koranmadura.com – Kamaruddin (22) Dusun Pasar, Desa Pandeman, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, hendak meracun orangtuanya. Peristiwa itu terjadi pada Senin, 28 Agustus 2017 sekitar 10.00 Wib.
Dia menyuguhkan coca cola yang telah dicampur dengan potasium terhadap mereka, akan tetapi justru menimpa orang lain. Masing-masing Dahud (59), warga Dusun Batunorguk, Desa Pandeman, Kecamatan Arjasa, meninggal dunia; Mahaji (63), warga Desa Sabuntan, Kecamatan Sapeken, kritis; dan, Mahram (67), warga Pandeman Kecamatan Arjasa, sadar. “Semua korban dalam penanganan medis Puskesmas Arjasa,” kata AKP Suwardi.
Menurut Kasubag Humas Polres Sumenep itu, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, peristiwa itu terjadi karena persoalan harta warisan. Kamaruddin diketahui meminta tanah warisan kepada ibu-bapaknya, Surati dan Misnari. Akan tetapi, sejak beberapa waktu lalu, permintaan tersebut tidak dikabulkan, melainkan hanya dijanjikan oleh orangtua Kamaruddin. Karena kesal, dia berinisiatif membunuh kedua orangtuanya, dengan harapan tanah warisan cepat jatuh pada dirinya.
“Setelah dicampur potasium minuman tersebut ditaruh di atas meja makan. Tujuannya, supaya diminum ibu dan bapaknya, agar meninggal dunia,” kata mantan Kapolsek Kalianget itu.
Namun, sebelum diminum oleh orangtuanya, tiba-tiba datang tiga orang tamu. Mereka Dahud, Mahaji, dan Mahram. Ibu tersangka menuangkan minuman itu ke dalam gelas lalu disuguhkan kepada mereka.
“Hanya milik Mahram yang tidak ditelan, makanya dia sadar. Sedangkan milik Mahud dan Mahaji diminum sehingga dia meninggal dan kritis,” tuturnya.
Saat ini, tersangka diamankan di Polsek Kangean untuk mempertanggungjawabkan kejahatannya. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa sisa minuman di botol coca cola, dua gelas kaca masih utuh, satu gelas kaca dalam kondisi pecah, butiran potasium yang ditemukan oleh dokter di mulut korban atas nama Manhaji.
“Tersangka dijerat dengan pasal 340 Subs 338 Subs 351 ayat (3), ayat (4) KUHP tentang tindak pidana pembunuhan berencana,” tandasnya. (JUNAIDI/RAH)