SAMPANG, koranmadura.com – Tugu Pahlawan di Dusun Polai, Desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, jadi bukti sejarah bahwa di Sampang, Madura, Jawa Timur, juga menyimpan aroma sejumlah pejuang kemerdekaan.
Untuk mengenang para laskar Sabilillah, yang berguguran di daerah utara kabupaten setempat, diabadikan dengan pembangunan monumen pahlawan dengan gambar R. M Fandi di Desa Sokobanah Laok, Kecamatan Sokobanah, pada 2014.
“Sebenarnya, di Madura banyak sekali situs-situs. Yang menjelaskan bagaimana beratnya para pejuang seluruh negeri. Termasuk Madura. Memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia ini. Pengorbanan lahir batin para pejuang yang gugur wajib dihormati dan harus diteruskan cita-cita mulianya. Saya apresiasi kepada mahasiswa UTM yang waktu itu mengabadikannya dalam bentuk monumen,” ucap Pembina IPNU dan IPPNU Sampang, Moh Hasan Jailani, Sabtu, 19 Agustus 2017.
Pria yang akrab Mamak ini mengatakan mereka berperang melawan agresi militer Belanda pada 1947 di Kecamatan Sokobanah. “Wajiblah kita sebagai anak bangsa selalu mendoakan dengan tulus para pejuang yang berani dan ikhlas. Jiwa juang itu agar terus diimplementasikan untuk membangun bangsa, terlebih di Sampang. Agar menjadi kabupaten yang maju dan tidak lagi disebut-sebut kabupaten tertinggal,” harapnya.
R. M Fandi merupakan salah seorang pejuang yang melawan agresi militer Belanda yang menyerbu wilayah utara Kabupaten Sampang. R.M Fandi wafat pada 18 Juli 2005 dan pernah menjadi Kepala Desa di Sokobanah sejak 1961 hingga 1992. (MUHLIS/RAH)