JAKARTA, koranmadura.com – Rina Emilda, istri Penyidik KPK Novel Baswedan, mengenali sosok yang ditampilkan dalam sketsa wajah yang menjadi sampul Koran Tempo sesuai juga dengan pria yang sempat mendatangi rumahnya mencari gamis. Kedatangannya enam hari sebelum kasus penyiraman air keras terjadi. “Sudah mirip kata pembantu yang ketemu orang itu,” kata Rina Emilda saat ditemui Tempo di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin, 31 Juli 2017.
Berdasarkan informasi tersebut, menurut istri Novel Baswedan, hanya sekedar komunikasi biasa bersama pembantunya. Belum ada tindak lanjut berupa pemeriksaan dari penyidik. “Jadi sekedar lisan saja,” ujarnya.
Kepolisian belum menemukan penyerang Novel Baswedan, hingga hampir empat bulan setelah peristiwa brutal pada 11 April 2017. “Masih proses, karena saksi yang melihat detail tidak bisa menjelaskan dengan detail,” kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Argo Yuwono.
Tempo sepanjang pekan lalu mewawancarai para saksi yang melihat beberapa pria mencurigakan pada pagi saat penyerangan dan sehari sebelumnya. Diantaranya, dua orang yang menunggu di bawah lampu penerangan jalan di luar masjid tempat Novel salat subuh berjemaah setiap pagi.
Seorang yang bertubuh tinggi mengenakan helm berdiri di samping sepeda motor. Lelaki lainnya lebih pendek tanpa helm. Merekalah yang diduga kuat menyiram air keras kepada Novel Baswedan, pemyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, saat meninggalkan masjid. (TEMPO.CO)