SUMENEP, koranmadura.com – Jumlah jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tahun ini didominasi dari Kecamatan Kota. Sedangkan paling sedikit dari dua kecamatan, yaitu Batang-batang dan Kangayan (Pulau Kangean).
Saat menyampaikan laporan dalam acara Manasik Akbar dan Pelepasan Simbolis JCH, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Sumenep, Moh. Bakri, mengungkapkan jumlah JCH dari Kecamatan Kota sebanyak 88 orang.
“Sedangkan jemaah calon haji paling sedikit ada di dua kecamatan yaitu dari Kecamatan Batang-batang dan Kangayan. Tiga orang,” ungkapnya, Senin, 14 Agustus 2017.
Jumlah JCH tahun ini total 518 orang, dengan perincian 261 laki-laki dan 257 perempuan. Sebanyak 364 orang dari wilayah daratan dan 148 orang kepulauan. Sisanya, enam orang merupakan mutasi dari luar daerah.
Menyikapi sedikitnya JCH dari dua kecamatan tersebut, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, mengatakan, yang bisa dilakukan pihaknya adalah melakukan koordinasi dengan semua pihak, baik secara struktural maupun kultural. “Selain itu penguatan ekonomi juga perlu dilakukan, pastinya,” katanya.
Minimnya JCH dari dua kecamatan tersebut tidak bisa disimpulkan sebagai potret kemiskinan. Tapi, menurut Bupati, bisa saja hal itu disebabkan sudah banyak warga di daerah tersebut yang telah menunaikan ibadah haji. “Dan tinggal menunggu waktu untuk naik haji lagi,” pungkasnya.
Sesuai jadwal, JCH asal Sumenep akan diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya Rabu, 16 Agustus 2017, dini hari pukul 01.00 WIB. Dari Bandara Juanda menuju Mekkah, mereka dijadwalkan berangkat Kamis, 17 Agustus 2017, bertepatan dengan hari Kemerdekaan Indonesia. (FATHOL ALIF/MK)