SAMPANG, koranmadura.com – Di Kampung Polai, Desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, berdiri tugupahlawan. Di Desa Sokobanah Laok adamonumen pahlawan yang terlibat dalam peperangan melawan agresi militer Belanda.
Pemerhati sejarah di Sampang, Mohammad Mahdi menceritakan asal muasal tugu dan monumen pahlawan tersebut. Menurutnya, meskipun teks proklamasi kemerdekaan Indonesia sudah dibacakan oleh Ir. Soekarno pada 17Agustus 1945, namun wilayah Indonesia belum sepenuhnya bebas dari penjajah.
Pada tahun 1947 agresi militer Belanda kembali menyerang sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Desa Sokobanah.”Penjajah Belanda datang lagi ke Indonesia, termasuk ke Sampang melalui jalur darat maupun laut di utara wilayah Sampang. Belanda bermarkas di Kecamatan Ketapang,” katanya, Rabu, 16 Agustus 2017.
Melihat ada pergerakan penjajah, cerita Muhdi, warga di Desa Sokobanah memberikan perlawanan terhadap dengan membentuk barisan yang disebut Barisan Sabilillah yang dipimpin oleh Raden Mohammad Fandi. Peperangan terjadi di Kampung Polai, Desa Sokobanah, Kecamatan Sokobanah.
“Pertempuran itu terjadi dari bulan Agustus sampai Desember 1947. Para pejuang yang tergabung dalam Barisan Sabilillah itu melawan tentara Belanda dengan senjata seadanya saja seperti bambu runcing. Dan itulah sekilas dokumen yang saya peroleh dari cucu dari pejuang barisan Sabilillah,” jelasnya melalui penelusuran sumber.
Lebih jauh Mahdi menyatakan, untuk mengingatkan jasa para pejuang Barisan Sabilillah, telah dibangun tugu pahlawan di Desa Sokobanah Daya pada tahun 70-an. Pada tahun 2014 lalu, para mahasiswa dari Universitas Trunojoyo Madura mengabadikan wajah R.M. Fandi dengan membangun patung komandan veteran tersebut di Desa Sokobanah Laok.
“Hampir mencapai ratusan para pejuang Sabilillah yang gugur dalam pertempuran itu yang sebelumnya ada di Sokobanah kemudian oleh pemerintah Sampang dipindahkan ke pemakaman di Taman Pahlawan Kusuma Negara di Jalan Kusuma Bangsa, Desa Tanggumong, Kecamatan Kota,” terangnya.
Dirinya menyebutkan, bahwa R.M. Fandi lahir di Sampang 11 November 1928 dan wafat 18 Agustus 2005. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Desa Sokobanah Laok dari tahun 1961 sampai 1992. (MUHLIS/MK)