SUMENEP, koranmadura.com – Korban First Travel di Sumenep, Madura, Jawa Timur, shock mengetahui kesempatan dirinya melaksanakan ibadah umrah melalui biro perjalanan umrah dan haji khusus tersebut nyaris mustahil.
Derita Korban First Travel: Tangisan, Depresi Sampai Tutup usia
Dia adalah Ismo Darmono, warga Kelurahan Karangduwa, Kecamatan Kota. Bahkan ia sempat harus dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya. “Saya sempat shock saat pertama kali dengar kabar First Travel bermasalah,” katanya.
Hingga saat ini, pria yang bekerja serabutan tersebut belum sehat betul. Ia lebih banyak beristirahat di rumahnya. “Sampai sekarang masih kepikiran, Mas. Karena biaya yang saya bayarkan hasil mengumpulkan selama beberapa tahun, ” tambah dia ditemani istrinya.
Ismo menceritakan, pertama kali mengetahui First Travel dari internet. Karena biayanya lumayan murah dibanding lainnya, dia memutuskan untuk mendaftarkan diri ke biro perjalanan tersebut.
Dia membayar biaya sebesar Rp 14.300.000 ke bank pada 8 April 2016 lalu. Tidak sendirian, ia mendaftar untuk dua orang, dengan iparnya. “Kalau di Sumenep sepertinya lumayan banyak (calon jemaah umrah yang mendaftar ke First Travel). Ada tetangga 2 orang juga daftar,” tuturnya.
Dia berharap, pemerintah turun tangan memperjuangkan hak ribuan calon jemaah umrah yang mendaftar ke First Travel. Dia berharap uangnya bisa kembali meski tak penuh. “Tapi kalau masih memungkinkan, kami tetap ingin diberangkatkan,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)