SUMENEP, koranmadura.com – Sebanyak lima desa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai merasakan dampak kekeringan, bahkan telah mengirim permintaan pengiriman air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Data di BPBD Sumenep, lima desa itu ialah Desa Badur (Kecamatan Batuputih), Desa Montorna, Prancak (Kecamatan Pasongsongan), Desa Langsar dan Tanah Merah (Kecamatan Saronggi). “Sebenarnya dalam peta rawan kekeringan Saronggi tidak masuk. Tapi karena ada permintaan dari masyarakat, kita tampung,” kata Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riadi, Kami, 10 Agustus 2017.
BPBD Sumenep saat ini tengah memverifikasi kebutuhan air tersebut. BPBD akan langsung melakukan pengiriman air bersih sesuai yang dibutuhkan masyarakat. “Kalau sudah jelas butuh berapa tangki, kami langsung drop,” tambahnya.
Ketika pengiriman air bersih sudah dilakukan, mantan Sekretaris Bappeda Sumenep itu minta masyarakat agar tidak menggunakannya untuk kebutuhan lain, seperti digunakan menyiram lahan pertanian.
Dalam proses pengiriman air bersih ke desa, BPBD akan berkoordinasi dengan pihak PDAM setempat. “Kita hanya punya dua tangki, sehingga perlu bersinergi dengan instansi lain,” tambahnya.
Sesuai pemetaan BPBD, sebanyak 36 desa di kabupaten paling timur Pulau Madura dinyatakan rawan kekeringan. Puluhan desa itu tersebar di 12 kecamatan, yaitu Pasongsongan, Batuputih, Dasuk, Rubaru, Batang-Batang, Lenteng, Ganding, Pragaan, Bluto, Batuan, Nonggunong, dan Gili Genting. FATHOL ALIF