SUMENEP, koranmadura.com – Masjid Jamik Sumenep, Madura, Jawa Timur, bisa menjadi solusi bagi calon jemaah haji (CJH). Takmir masjid siap memfasilitasi mereka.
Ketua Takmir Masjid Jamik, Husein Satriawan menuturkan, ada beberapa fasilitas bisa dimanfaatkan CJH. Seperti kamar mandi, tempat istirahat, dan dapur umum. “Di dapur umum itu, mereka bisa memasak sendiri,” ungkapnya, Kamis, 10 Agustus 2017.
Menurutnya, masjid Jamik Sumenep sudah biasa menjadi tempat menginap para CJH sebelum diberangkatkan ke asrama haji di Surabaya. Terutama CJH asal kepulauan yang tidak punya saudara di wilayah kota.
Dia menjelaskan CJH yang ingin menginap di Masjid Jamik biasanya mendaftar lebih dulu. Mereka tak dikenakan tarif. Kalaupun ada CJH ingin beramal, disarankan langsung menaruhnya di kotak amal. “Jangan diberikan kepada takmir atau ke saya selaku ketua,” tambah dia.
Husein menuturkan, saat ini sudah ada 26 CJH yang mendaftar; 17 CJH asal kepulauan dan 9 dari daratan. Jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah, mengingat jadwal keberangkatan CJH asal Sumenep masih 16 Agustus.
CJH asal kepulauan diimbau tiba lebih awal ke daratan. Selain menyesuaikan dengan jadwal kapal dan mengantisipasi cuaca buruk, mereka masih akan dilepas secara simbolis oleh Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, Senin, 14 Agustus 2017, di gedung Korpri.
Pihak Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Sumenep tidak menyediakan fasilitas penginapan kepada mereka karena tidak memiliki anggaran. “Sebenarnya kami ingin seperti itu (menyediakan fasilitas, red.),” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kankemenag, Moh. Rifa’i Hasyim beberapa waktu lalu. (FATHOL ALIF/RAH)