SUMENEP, koranmadura.com – Petani garam di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berharap rencana pemerintah melakukan impor garam tidak berpengaruh terhadap harga garam saat ini.
“Kalau menurut saya sah-sah saja kalau pemerintah akan mengimpor garam. Harapan kami sebagai petani, harga garam tidak sampai anjlok,” kata Muhammad, salah seorang petani garam di Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Selasa, 1 Agustus 2017.
Dia mengungkapkan, harga garam saat ini masih di kisaran Rp 3,5 juta per ton. Seumur hidup bertani garam, menurutnya, baru musim ini harganya mencapai angka tersebut.
Meski begitu, para petani tidak menunggu garamnya mencapai satu ton untuk dijual. Khawatir kembali diterpa hujan dan kembali mencair. Mereka lebih memilih menjualnya per karung. Harga garam masih stabil di kisaran Rp 150 sampai 160 ribu.
Sejumlah petani garam di Desa Pinggir Papas saat ini mulai menggarap lahannya dari awal, setelah beberapa waktu lalu turun hujan. Sebagian mereka harus menguras air hujan yang menggenangi lahannya. “Kalau dibiarkan, hasilnya kurang bagus,” tutur dia.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu Kementerian Perdagangan telah menerbitkan izin impor garam untuk industri. Hal itu dilakukan untuk mengatasi kelangkaan garam yang terjadi saat ini.
“Saya keluarkan izin (impor garam) untuk industri. Aman sudah,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, seperti dilansir kompas.com, Kamis lalu, 27 Juli 2017. (FATHOL ALIF/MK)