SUMENEP, koranmadura.com – Data di Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, menunjukkan dalam beberapa tahun terakhir produksi garam di Jawa Timur terus melorot. Data itu disampaikan Wakil Gubernur, Syaifullah Yusuf, Rabu, 30 Agustus 2017.
Gus Ipul, sapan akrabnya, berkunjung ke Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan, meninjau langsuh lahan garam milik PT Garam di Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget.
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa pada tahun 2015 produksi garam di Jawa Timur mencapai 1,6 juta ton lebih. Kemudian di tahun berikutnya, produksi garam turun menjadi hanya 123.873 ton.
Sementara tahun ini, hingga Agustus minggu ke-3 produksi garam di Jawa Timur baru mencapai 9.037 ton. Menurut Wagub, produksi garam terus merosot karena faktor cuaca. “Produksi garam kita turun terus ini. Karena faktor cuaca,” katanya.
Dikatakan Gus Ipul, di Jawa Timur ada 12 kabupaten/kota penghasil garam yakni Kabupaten Tuban, Lamongan, Pasuruan, Gresik, Probolinggo, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Sumenep, Sidoarjo, Kota Pasuruan dan Surabaya.
Ke depan pihaknya mengaku akan terus berupaya meningkatkan produksi garam di daerahnya. Di samping itu, Gus Ipul juga akan menyampaikan aspirasi masyarakat selama ini kepada pemerintah pusat agar harga pokok penjualan (HPP) garam direvisi.
Di saat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah mematok target tahun 2019 Indonesia bisa swasembada garam. “Kita mau 2019 sudah harus swasembada. Tapi kita harus kerja sama,” katanya. (FATHOL ALIF/MK)