SUMENEP, koranmadura.com – Serapan anggaran di Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, tergolong minim. Hingga semester kedua 2017 baru 4 persen dari total anggaran tahun ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Sumenep, Edi Sutrisno menyatakan instansinya pada 2017 mendapatkan ploting anggaran sekitar Rp 8 miliar lebih. Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk program dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2017.
“70 persen diperuntukkan program DBHCHT, sementara 30 persen lainnya untuk program lain, termasuk operasional,” jelasnya.
Kendati demikian, Edi memastikan semua program DBHCHT tidak akan terlaksana tahun ini, karena 4 bulan lagi sudah memasuki tahun baru 2018. Sementara proses pencairan dan verifikasi membutuhkan waktu lama.
“Karena waktunya sudah mepet, maka kemungkinan besar tahun depan kami anggarkan kembali,” jelasnya.
Lebih lanjut mantan Asisten Setkab Sumenep itu mengatakan program hibah melalui DBHCHT rentan jadi persoalan di tengah masyarakat. “Karena rentan persoalan, kami tidak berani. Makanya kami hati-hati,” tegasnya. (JUNAIDI/RAH)