SUMENEP, koranmadura.com – Natun, warga Dusun Selladan, Desa Palasa, Kecamatan Talango, Sumenep, Jawa Timur meninggal dunia setelah tertimpa bongkahan batu yang biasa ditambang setiap hari.
Wanita kelahiran Sumenep, 15 Juni 1978 itu meninggal dalam kondisi tragis, yakni ususnya keluar karena dibagian perutnya terdapat luka yang diduga akibat tergencet batu. Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 29 Agustus 2017 sekitar pukul 21.15 wib.
“Korban meninggal dunia di TKP,” kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi, Rabu, 30 Agustus 2017.
Berdasarkan keterangan saksi, kata Suwardi pada hari itu sekitar pukul 20.00 wib korban bersama suami Asrawi serta Sahrawi selaku kakak kandung korban mulai melakukan galian C. Lokasinya sekitar 300 meter dari rumah duka, tepatnya di tanah milik P. Sanakip (Alm) warga Dusun Candi, Desa Palasa. Hasil galian itu biasa dibuat sebagai bahan pasir dan batu (sirtu) yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan atau yang lain.
Namun, sekitar 1 jam kemudian, tiba-tiba bongkahan batu berukuran besar di atasnya tiba-tiba runtuh dan langsung menimpa Natun sehingga tergencet di lubang galian yang ada di bawahnya. “Sementara suami dan kakak kandung berhasil menyelamatkan diri,” ungkapnya.
Kemudian suami dan kakak kandung mencoba untuk menyelamatkan Natun, karena tidak berhasil keduanya meminta bantuan kepada warga sekitar dan petugas kepolisian setempat.
“Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa kerumah duka,” ungkapnya.
Dari pemeriksaan tim medis, terdapat beberapa luka pada tulang kering/betis kaki kanan dan mengalami pembengkakan. Sementara hidungnya mengeluarkan darah dan luka pada bagian perut sebelah kiri hingga ususnya keluar.
Selain itu, tulang lutut sebelah kanan hancur, dan lutut sebelah kiri lebam serta dua gigi atas bagian kanan patah. “Berdasarkan hasil olah TKP peristiwa itu murni kecelakaan sendiri atau laka tunggal,” tegasnya. (JUNAIDI)