SUMENEP, koranmadura.com – Sunyoto (85),veteran yang berdomisili di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyebut bangsa Indonesia banyak lupa sejarah. Sehingga membuat perilaku mereka bertentangan dengan hukum, seperti terlibat kasus korupsi.
Pria yang bertempat tinggal di Jalan Seludang Kota Sumenep, itu mengaku prihatin saat mendengar banyaknya pejabat pemerintah yang melakukan korupsi. Mareka seakan lupa perjuangan para veteran dalam memperjuangkan kemerdekaan.
“Kami miris mendengarkan ketika Ketua DPRD dan anggotanya juga secara bersama-sama melakukan korupsi. Itu artinya mereka tidak menerapkan Pancasila,” katanya saat ditemui di Pendopo Agung Sumenep, Jum’at, 18 Agustus 2017.
Ia meminta generasi muda agar terus memperjuangkan bangsanya sendiri, bukan malah menggerogoti dengan cara melakukan korupsi.”Generasi bangsa jangan hanya menikmati hasil dari kemerdekaan, dan jangan korupsi,” pesannya.
Pria asal Jawa Tengah itu, juga berpesan agar terus merawat dan memperjuangkan hasil jerih payah para pejuang kemerdekaan dalam membangun bangsa ini. Ia optimis jika generasi muda memiliki semangat sebagaimana para pejuang 1945, masyarakat Indonesia akan lebih sejahtera.”Kalau tidak mampu memperjuangkan seperti itu, ya jangan sampai korupsi,” tandasnya.
Terpisah Bupati Sumenep A Busyro Karim mengatakan meskipin usia Indonesia mencapai 72 tahun, namun perjuangan untuk melawan penjajah belum usai. Dengan begitu dirinya berpesan pemuda untuk meniru semangat para pejuang dalam merebut kemerdekaan tempo dulu.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep itu berpesan apabila ada orang asing yang hendak menguasai negeri ini, masyarakat berpangku tangan untuk menolak. “Meskipum tujuannya untuk membantu pasti bukan berdasarkan keikhlasan, pasti mengambil kekayaan kita,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode itu, bentuk penjajahan memakai model baru. Yakni melalui penjajahan ekonomi, budaya, dan politik. (JUNAIDI/MK)