SUMENEP, koranmadura.com – Pembangunan gedung Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Madura, Jawa Timur, rampung pada tahun 2014 dan baru ditempati pada tahun 2016. Namun gedung dengan anggaran miliaran rupiah itu mulai ada kerusakan.
Saat ini sebagian dinding di lantai dua sudah mulai retak, hasbis sebagai dinding langit-langit bolong, dan satu kamar mandi di lantai dua sudah tidak berfungsi dan dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang rongsokan.
Selain itu, dua keran air di depan dua kamar mandi rusak. Cat dinding perkantoran itu mulai kusam dan sebagian sudah berlumut. Sebagian atapnya ada yang bocor dikala musim penghujang.
“Kan masih bisa ditempati meskipun bocor,” kata salah satu pegawai Dinkes Sumenep saat ditanya sebagian gedung ada yang bocor saat sejumlah media berada di kantor Dinkes.
Kantor yang berlokasi di Jalan Dr Cipto Sumenep saat ditempati pada awal tahun 2016, gedung tersebut dinilai kurang layak untuk ditempati oleh anggota dewan karena sudah banyak yang bocor dan retak meski bangunan baru.
“Kami sangat menyayangkan atas pembangunan itu, baru dibangun sudah mulai rusak. Idealnya pembangunan itu minimal bisa bertahan 5 tahun, ini baru sudah mulai retak. Ini patut dicurigai ada ketidakberesan yang mengarah ke tindak pidana korupsi,” kata Direktur Sumenep Independen (SI) Syahrul Gunawan.
Dugaan terjadinya korupsi itu telah dilaporkan ke Polda Jatim sekitar awal tahun 2015.Pada tahun yang sama, Polda Jatim melimpahkan penanganan kasus tersebut ke Polres Sumenep. Hal itu berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Kepala Kepolisian Daerah Polda Provinsi Jawa Timur nomor B/7712/VII/2015/Ditreskrimsus tertangal 27 Juli 2015 tentang pelimpahan pengaduan masyarakat.
Kemudian tahun 2016, Polres Sumenep dikabarkan menerbitkan surat perintah tugas penyidikan nomor SP-Gas/104/VII/2016 Satreskrim tertanggal 25 Juli 2016. Hingga saat kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
“Kami harap penegak hukum segera menyelesaikan perkara ini. Penyelesaiannya sangat ditunggu oleh masyarakat,” jelas Syahrul.
Sebelumnya, Kapolres Sumenep AKP H Joseph Ananta Pinora mengatakan proses penyelidikan terus jalan. Saat ini penyidik Polres Sumenep terus mengumpulkan bukti-bukti guna melengkapi berkas perkara itu. (JUNAIDI/MK)