SAMPANG, koranmadura.com – Kekeringan yang melanda di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, merupakan langganan setiap tahun. Tahun ini setidaknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sebanyak 42 desa mengalami kekeringan, yang tersebar di 12 kecamatan.
Kepala BPBD Sampang Anang Djoenaedi mengatakan telah menganggarkan dana bantuan pengadaan air bersih sebesar Rp 150 juta. Selain itu, pihaknya bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Trunojoyo.
Total tangki yang disiapkan untuk penyaluran air bersih, 4 tangki milik BPBD dan 2 tangki dari PDAM. Setiap desa yang mengalami kekeringan akan disuplai air bersih sebanyak 10 kali. “Dari data pihak kecamatan, semua desa yang mengalami kekeringan tahun ini masuk kategori kritis, karena sumber airnya kering. Tidak terjangkau dan tidak ada tandon,” ungkapnya, Kamis, 14 September 2017.
Lanjut Anang, hari ini, pihaknya mulai memberikan bantuan air bersih gratis ke sejumlah desa yang mengalami kekeringan di antaranya, di Dusun Tengginah, Desa Rahayu, Kecamatan Kedungdung. Juga di Dusun Anyir, Desa Panyirangan, Kecamatan Pangarengan. “Tadi, sudah kami salurkan air bersih ke Rahayu, Kedungdung, dan Panyirangan, Pengarengan,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan data prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Juanda Surabaya, musim kemarau 2017 ini untuk wilayah Sampang diperkirakan terus terjadi hingga Oktober mendatang. (MUHLIS/RAH)