PAMEKASAN, koranmadura.com – Kadarisman Sastrodiwirdjo, mantan wakil Bupati Pamekasan, berbagi cerita saat dirinya masih menangani Persepam MU. Ketika itu dia menduduki posisi Manajer di tim berjuluk Sape Ngamok.
Menurut pria yang akrab disapa Pak Dadang itu, kritikan pedas dan desakan publik sangat keras soal kebijakan Manajemen mendatangkan sejumlah pemain luar daerah. Publik Madura dan suporter menolak karas Persepam MU dihuni pemain-pemain nonlokal.
“Kami membangun Persepam MU penuh kenangan. Pernah suatu kali, kami tidak mendengarkan kritik dan desakan publik soal pemain luar daerah,” kata Kadarisman Sastrodiwirdjo, seperti dilansir dari akun facebook Persepam MU (Persepam Pamekasan), Kamis, 28 September 2017.
Setelah itu, lanjutnya, dia pernah juga punya kenangan lain. “Demi Persepam, saya pernah menggubris desakan publik bola Pamekasan untuk tetap memakai pemain lokal daripada merekrut pemain luar daerah,” terangnya.
Upaya Pak Dadang membangun Persepam MU berbuah hasil. Ia bersama rekannya di jajaran Manajemen mampu membawa tim asal Pamekasan ini tembus ke Divisi Satu Liga Indonesia. “Membangun tim membutuhkan waktu panjang. Tidak bisa instan,” terangnya.
Atas cerita perjuangan tersebut, Pak Dadang meminta kepada Manajemen Persepam MU saat ini tidak takut dikritik atau lawan arus, karena ia yakin suatu saat Persepam MU akan mampu berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Saya minta manajemen saat ini jangan takut dikritik dan berani ambil keputusan. Kritikan yang positif atau negatif itu sama-sama diambil. Untuk saat ini, mari kita berdoa yang terbaik bagi tim Persepam MU. Semoga nanti bisa mengukir prestasi dan membawa nama Pamekasan,” tandasnya. (RIDWAN/RAH)