SAMPANG, koranmadura.com – Di Sampang, Madura, Jawa Timur, ada dua tenaga pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) pilih mundur, setelah diketahui rangkap jabatan. Hanya saja, identitas keduanya masih dirahasiakan, karena belum diklarifikasi.
Hal tersebut diakui Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Asi Retno. “Iya memang ada, tapi belum terklarifikasi. Kami belum sebutkan karena masih dalam proses berjalan,” ucapnya.
Dia menyatakan dirinya turun langsung ke Sampang untuk menggali informasi karena menengarai ada indikasi sejumlah pendamping PKH di wilayah itu berprofesi ganda.
“Saya datang ke sini (Sampang), karena diperintahkan pimpinan untuk mencari informasi mengenai pemberitaan yang sudah beredar,” tuturnya.
Ditengara Berprofesi Ganda, 55 Pendamping PKH di Sampang Diberi Dua Opsi
Menurut Asi Retno, penyelesaian profes klarifikasi akan dilakukan di Jakarta. “Semua tergantung pimpinan. Kami hanya mencari informasi dan putusan tetap berada di pimpinan,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, doubel job itu terjadi dimungkinkan karena mereka belum mendengar informasi tentang perkembangan aturan. “Aturannya sebenarnya di SK sudah ada, namun karena berjalannya waktu ada perubahan SK yang mungkin belum terinformasikan kepada para PKH,” ucapnya. (MUHLIS/RAH)