SUMENEP, koranmadura.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, belum bisa melakukan suplai air bersih ke Desa Basoka, Kecamatan Rubaru karena jembatan penghubung ke desa tersebut masih terputus.
Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riyadi menyatakan penundaan dropping air bersih ke Desa Basoka memang berdasarkan permintaan dari pihak desa setempat sampai jembatan penghungung ke desa itu selesai diperbaiki.
“Nanti kalau sudah diperbaiki dan bisa dilewati mobil tangki, baru akan kami lakukan dropping air bersih ke desa itu,” kata mantan sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep itu, Rabu, 13 September 2017.
Seperti diketahui, kabupaten paling timur Pulau Madura ini sudah dinyatakan darurat kekeringan. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Sumenep Nomor: 188/538/Ket/435.012/2017 tentang penetapan status tanggap darurat kekeringan.
Saat ini setidaknya ada 37 desa dari 13 kecamatan di Sumenep yang masuk peta rawan kekeringan. Dengan perincian 15 desa kering kritis dan 22 desa kering langka. Jumlah tersebut tidak menutup kemungkinan masih akan bertambah.
“Dari sisi jumlahnya (desa kekeringan di Sumenep) kemungkinan bisa meluas. Pastinya kami masih menunggu laporan desa-desa yang terdampak,” tambah dia di kantornya. (FATHOL ALIF/RAH)