PAMEKASAN, koranmadura.com – Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia (Gerindra) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Agus Sujarwadi menuding DPD Partai Amanat Nasional (PAN) setempat telah mengkhianati komitmen yang dibangun bersama partai koalisi “Poros Perubahan”.
Tudingan ini disampaikan Agus Sujarwadi menyusul kebijakan PAN mengusung politisi PKB Badrut Tamam, pada Pilkada Pamekasan 2018.
“Di awal terbentuknya koalisi Poros Perubahan, Ketua DPD PAN Heru Budi Prayitno mengatakan tidak ada dusta di antara kita. Tetapi kenyataannya, PAN berdusta lebih dulu,” kata Agus Sujarwadi, Jumat, 15 September 2017.
Menurut Agus, keputusan PAN mengusung Badrut Tamam tidak pernah dibicarakan dengan partai koalisi Poros Perubahan. “Paling tidak, kalau PAN ingin mendukung Badrut Tamam, kami diberi tahulah. Justru kami mengetahui dari teman-teman media,” kata Agus Sujarwadi.
Dia menjelaskan, di internal koalisi Poros Perbuhan tidak ada gesekan maupun masalah antara partai. Termasuk dengan DPD PAN yang telah keluar dari barisan. “Tidak ada masalah, cuma PAN lebih dulu membuat keputusan tanpa diketahui partai koalisi lainnya,” terangnya.
Koalisi Poros Perubahan membuat komitmen bersama untuk mengusulkan calon bupati maupun wakil. Calon yang diusulkan harus direstui dan direkomendasi ulama Pamekasan. Termasuk dari pengasuh Ponpes Banyuanyar, Bata-Bata, dan Miftahul Ulum Panyepen.
“Artinya, kesepakatan kita ini untuk menghilangkan ego masing-masing. Jadi, siapa pun yang akan direkomendasi kiai akan didukung bersama-sama, tapi PAN menjatuhkan dukungannya tanpa dirapatkan dengan partai koalisi,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD PAN Pamekasan, Heru Budi Prayitno mengatakan partai koalisi Poros Perubuhan vakum dan lambat mengambil keputusan. “Poros perubahan ini lambat dalam mengambil keputusan. Partai politik itu harus melangkah cepat biar tidak ketinggalan,” kata Heru Budi Prayitno.
Oleh karenanya, kata dia, PAN lebih dulu melangkah dan memutuskan untuk mengusung politisi PKB Badrut Tamam tanpa harus diputuskan dengan partai koalisi. “Sebagai konsekuensi, kami akan pasang badan. Baik kepada DPW, DPP PAN, maupun kepada partai koalisi Poros Perubahan,” tegasnya.
Seperti diketahui, PAN merupakan inisiator atas terbentuknya koalisi Poros Perubahan bersama Gerindra dan PBB. Koalisi ini semakin gemuk setelah PKS dan Golkar ikut bergabung dengan partai koalisi yang terbentuk sejak 20 Juli 2017.(RIDWAN/RAH)