JAKARTA, koranmadura.com – Bos First Travel Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Hasibuan, dan Kiki Hasibuan dikonfrontasi mulai dari teknis pekerjaan hingga aset-aset yang disita polisi. Ini rentetan pengakuan mereka.
Terbaru, trio tersangka kasus dugaan penipuan dan pencucian uang First Travel dikonfrontasi penyidik Bareskrim Polri pada Rabu 20 September 2017. Ketiganya dikonfrontasi karena dianggap tidak kooperatif dan selalu memberikan keterangan yang berubah-ubah.
Mereka dikonfrontasi dengan karyawan dan mantan karyawannya seputar pembayaran dan mekanisme keberangkatan perjalanan umrah. Selain teknis pekerjaan, Andika, Anniesa dan Kiki dikonfrontasi soal barang bukti sitaan yang ditunjukkan dalam pemeriksaan adalah 116 kacamata, 32 gesper, kunci dan STNK mobil Toyota Vellfire, serta 2 kunci ruko PT Anisa Fashion.
“Kebetulan kacamata Pak Andika sendiri nggak ada harganya sampai seratusan. Sempat kemarin saya tanyakan paling mahal itu harganya Rp 5 juta dan itu nggak semuanya asli, karena kadang yang dibawa ini juga kacamata anaknya. Kalau kacamata Pak Andika itu yang asli yang diberitahukan cuma 10,” kata pengacara First Travel, Deski.
Anniesa sebelumnya juga memberikan keterangan tentang aksesoris-aksesoris mewah miliknya yang ditunjukkan penyidik dalam pemeriksaan. Tapi, Anniesa mengakui tas tersebut sebagai barang palsu alias ‘KW’. “Ada tas Hermes satu milik Anniesa, tapi itu KW. Katanya beli via online Hong Kong (seharga) di bawah Rp 5 juta. Ada surat-suratnya, memang barang KW juga ada suratnya,” kata Deski.
Derita Korban First Travel: Tangisan, Depresi Sampai Tutup usia
Namun, polisi tidak lantas percaya dan akan meminta pendapat ahli tas mewah untuk membuktikan benar-tidaknya keterangan Anniesa yang dikenal sebagai sosialita itu. “Soal tas, akan dikonfirmasi kepada ahlinya untuk mengetahui (kualitas) asli atau tidak,” ujar Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul.
Sementara adik Anniesa, Kiki Hasibuan, mengaku mobil Fortuner yang disita miliknya. “Atas nama Kiki Hasibuan (ditunjukkan) STNK dan kunci mobil Fortuner dan diakui para tersangka,” sebut Martinus.
Andika, Anniesa dan Kiki juga dicecar tentang uang Rp 7 miliar yang ditemuan PPATK. Andika bahkan mengaku bingung dengan asal usul uang tersebut. “PPATK bilang ditemukan Rp 7 miliar, Pak Andika bingung dapat dari mana (uangnya). Dia juga bilang nggak tahu dapat dari mana itu,” kata Deski.
Bahkan, ketiganya mengaku uang mereka telah habis. “Tersangka si bilang habis sudah (uangnya) selesai. Ya ini kan kita masih telusuri lagi berapa jumlah dana yang ada masih kita cari dengan PPATK, belum dapat semua ke mana-mana larinya belum dapat,” ujar Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Ari Dono Sukmanto.
Menurut Ari, jumlah uang yang ada di Bareskrim tidak ada. Hanya ada rekening tabungan di bawah Rp 5 juta yang awal, namun untuk barang-barang sudah disita.
Polisi hingga kini terus mengusut tuntas kasus penipuan yang merugikan jemaah umrah hingga Rp 848 miliar itu. Andika juga berulang kali berjanji akan memberikan keterangan bila waktunya tiba. “Kalau ada kesempatan, akan bicara,” janji Andika sambil tersenyum. (detik.com)